CintaDalam Diam Oleh: Nalla Dewi Harum tengah membaca tiga perempat novel karya penulis favoritnya. Dua bulan belakangan ini, ia berperang melawan waktu dengan tugas skripsi yang akan dikumpulkan tiga minggu lagi. Namun novel terbaru itu selalu membuatnya penasaran. Sudah dua hari ia mencoba Merekamenyimpan cinta mereka dalam diam, hanya doalah yang menjadi jalan agar rasa itu tetap dapat terjaga kesuciannya. Dapatkah aku mencintaimu seperti Fatimah yang mencintai Ali dalam diam. Atau dapatkah aku seperti Ali yang dapat mejaga kesucian cintanya pada Fatimah, saking sucinya cinta itu hingga setanpun tak tahu akan perasaan cinta yang Ali simpan untuk Fatimah. Gila membuatku jatuh cinta, sekaligus mati dalam saat yang bersamaan. Kemarin pagi pesawatnya mendarat dari New York, sampai di Jakarta tepat pada pukul tujuh lewat dua puluh menit. Vay Tiền Nhanh. Cerpen Karangan Novia FernandaKategori Cerpen Cinta Dalam Hati Terpendam, Cerpen Romantis Lolos moderasi pada 18 January 2016 Dunia dan Cinta. Orang bilang mereka berdua saling menguatkan. Dimana ada Cinta di situ ada Dunia. Dan terkadang Cinta yang membuat seseorang Bodoh melihat dunia. Namun Cinta pula yang membuat seseorang menyadarkankan bahwa dunia itu indah tanpa pembodohan. Haaahh Cintaa. Bagaimana bila aku mencintai sahabatku? karena dia mengajarkanku melihat dunia begitu berwarna. Dia menghiasi hidupku dengan pelanginya. Sahabat iyaa sahabat yang aku cintai. Namaku Genia Putri, aku pun mempunyai 3 orang sahabat. Dan kami sering menyebut FourHappy, karena dimana pun kami berada di situ kamu harus bahagia. Muhammad Refano, Yunita Alfiani, Robbi Putra. Iya mereka. Ketiga sahabatku, dan aku pun jatuh hati terhadap Refano. Aneh memang aku sering menghabiskan waktu liburanku dengan mereka. Apalagi Refano kami sering menghabiskan liburan hanya berdua. Kami pun tahu kami saling menyukai tapi sayangnya kami tak bisa untuk memiliki. “Gen tunggu.” Teriak seorang pria. “Ohh Refan, Apa? Kok kayak yang serius gitu? Kenapa kamu ada di deket rumah aku?” tanyaku dengan heran. “Sekarang kan malam tahun baru, kamu ada acara gak? Hehe sengaja tadi aku mau ke rumah kamu mau nanyain sekarang kamu ada acara gak hehe” balasnya dengan tersenyum. “Eumhh gak ada sih, paling cuman lihat petasan di depan rumah.” “Kita ke luar yuk, aku yang izin sama Ayah kamu.” ajaknya dengan penuh semangat. “Waah serius fan? Haha oke aku mau deh. Kamu jemput aku jam 7 aja gimana?” Balasku dengan kegirangan. “Siaaap nona cantik. Ya udah aku pulang dulu yaa.” “Oh iya boleh. Lah kalau nanya gini kenapa gak BBM aku aja? Aneh deh” wajah heran. “Kan biar bisa lihat wajah kamu hehe, udah yaa dadah” ledeknya, lalu pergi. Refano hemm. Aneh memang jika dekat denganmu, ada perasaan yang seharusnya aku tak miliki. Kita pun tahu kita mempunyai rasa yang sama, tapi sayangnya kita tidak bisa memiliki sekarang. Singkat cerita jam 7 pun tiba, aku udah siap untuk berangkat dan Refano pun udah nungguin aku di depan rumah. “Yah aku mau jalan dulu sama Refano, pulangnnya malem gak apa-apa kan? Kali ini ajaaa pleaseee” ucapku sambil memohon sama ayah. “Iyaa boleh, sama Refano kan? Ayah percaya sama dia.” balasnya dengan senyum. “Yeee makasih ayah, aku sayang Ayah” mencium pipi ayah lalu berlari menghampiri Refano. “Gimana boleh sama Ayah kamu?” “Boleh dong, asal sama kamu katanya haha” ledekku. “Refano titip anak Ayah ya, awas jagain” ucap ayahku di depan pintu. “Oke siap yah aku jagain deh” dengan tersenyum. “Iih Ayah emang aku masih kecil, aku berangkat dulu yaah” omelanku. “Iyaa, Refan jangan ngebut ngebut bawa motornya.” “Okee siap yaahh. Pamit yaah.” Di motor kita saling bercanda, tertawa, ledekan satu sama lain. Refano sungguh aneh perasaan ini. Refano sungguh aku ingin memilikimu, tapi aku gak mau menjadi kekasihmu. Karena aku takut, bila aku menjadi kekasihmu, aku takut kita gak sebahagia ini. Mungkin memang harus seperti ini, biarkan rasa ini tumbuh sendirinya, biarkan rasa ini hanya sebatas sahabat. Biarkan semua menjadi urusan Tuhan, Mencintaimu dalam diam itu yang aku lakukan kali ini. “Gen ehh bengong mulu, kita makan dulu ya. Di cafe ini enak loh, kita pilih tempatnya di atas sambil lihat petasan oke.” “Iyaa boleh fan.” Dia pun memasukkan motornya ke parkiran. Kita berjalan sambil bercanda. Aku memilih duduk di dekat jendela karena bagiku ini tempat yang jelas melihat petasan, Refano pun memesan makanan dan minum. Lalu dia menghampiriku. “Gen lihat tuh petasannya haha. Padahal baru jam 10 belum jam 12 petasannya udah banyak banget” ucapnya dengan penuh bahagia. “Haha iyaa bener Fan. Pas banget makan di sini.” Makanan pun datang, dan kita menikmati makanan ini dengan penuh kebahagiaan yang kita miliki. Sesudahnya kita makan, Refano mengajakku ke suatu tempat. “Gen ikut yuk, bete diem di sini terus, kita keluar yuk” ajaknya. “Oh iya boleh.” “Bentar aku bayar dulu” berjalan menuju kasir. Sesudahnya ia membayar makanan. Kami pun berjalan ke luar. Dan dia mengambil motor di parkiran. “Gen sekarang kita ke mana?” Tanyanya kebingungan. “Ihh aku gak tahu, bingung tahu.” “Kamu mau petasan gak?” Menatapku. “aku takut haha” balasku dengan tertawa kecil. “Haha aku juga takut ketang” balasnya. “Ya udah Ref kita main kembang api gimana? Mau gak?” Tanyaku sambil menatapnya. “Oke mantap tuh, ayo naik kita cari kembang api” dengan tersenyum. Kita pun beli kembang api sama korek api, Refano mengajakku ke tempat yang terang namun sepi. “Gen di sini nih kita main petasannya” ucapnya dengan tersenyum. “Haha cocok itu. Sini sini aku pengen nyalain kembang apinya.” Mengambil bungkusan kembang api. “Nih kamu pegang kembang apinya, aku yang nyalain korek apinya” balasnya. Di malam itu pun kami tertawa, sambil berfoto-foto dengan pose yang agak gila plus Nora. Di situ pun aku sangat bahagia melihatnya. Apa pun kemauanku dia sebisa mungkin ia wujudkan. Ke mana pun aku ingin pergi dia temani. Dan di saat aku merasa takut dia sering mengucapkan, “Genia jangan takut. Siapa pun yang nyakitin kamu, ngata-ngatin kamu aku pukul orangnya pake Helm,” Haha kadang kata-kata itu yang selalu terekam jelas di pikiranku. Kata-kata itu yang selalu membuatku merasa tidak pernah merasa takut saat bersamanya. Malam ini pun kami bahagia dengan kekonyolan. Kami berulah seperti anak bocah. Refano udah punya pacar namanya Salsa, aku pun sama pacarku bernama Aldian. Tapi entahlah kami merasa bahagia seperti ini bukan dengan pacar kami masing-masing. “Gen.” ucapnya menatapku. “Apa fan? Haha nih lihat bagus bangeet” balasku dengan tertawa. “aku bahagia denganmu, aku tahu perasaanmu. Dan kamu pun tahu perasaanku bukan?” Tanyanya. “Apa fan? Kamu rasain apa yang aku rasain?” Wajah terkejut, menatap balik. “aku sayang kamu Genia, tapi aku dan kamu tahu, aku dan kamu paham. Kamu dan aku takut, jika kita pacaran kelak kita gak bisa bahagia seperti ini” ucapnnya menatapku dengan tersenyum. Terdiam sejenak, aku hanya bisa menatapnya sambil tersenyum. Aku gak bisa balas ucapannya, aku pun hanya terdiam sambil tersenyum melihatnya. “Genia biarkan kita seperti ini, aku akan selalu menjagamu, aku akan selalu ada di dekatmu. Dan aku pun gak pernah biarin kamu disakitin sama siapa pun. Kita tahu impian kita yaitu bersama selamanya. Itu impian kita bukan? Biarkan Tuhan yang menjawab semuanya.” Ucapnya memegang pundakku sambil menatapku. “Refano. Biarkan kali ini kita seperti ini adanya, biarkan Tuhan yang menjawab setiap doa kita. Menjawab semua impian kita. Di malam ini, di malam detik-detik pergantian tahun aku bahagia mengenalmu, lihat sekarang udah jam 12. Sekarang udah tahun 2016, aku ingin terus bersamamu meski hanya sebatas sahabat. Dan mungkin suatu saat Allah merencanakan suatu hal yang indah untuk kita.” balasku menatap balik dengan tersenyum. “Geniaa lihat kembang apinya bagus banget kan? Haha aku bahagia malam ini denganmu. Aku akan selalu menjagamu Gen. Ini udah 2016 harapanku sama sepertimu.” Aku pun hanya tersenyum bersamanya sambil menatap langit yang begitu indah malam ini. Dan sungguh ini sebuah Cinta yang harus tumbuh dengan Diam. Banyak tempat yang aku telah kunjungi dengannya. Tuhan sungguh aku bahagia malam ini. Dengannya aku merasa nyaman, aku merasa bahagia, dan aku merasa tenang. Muhammad Refano sungguh kita memiliki perasaan yang sama, tapi sayangnya kita hanya bisa mencintai dengan diam. Biarkan semua ini menjadi urusan Tuhan. Biarkan impian kita waktu yang menjawabnya. Yang aku tahu malam ini aku bahagia denganmu Refano. Meski aku harus mencintaimu dengan diam. Meski aku harus mengagumimu dalam keheningan. Aku akan selalu bersabar hingga tiba waktunya cintaku dan cintamu terbuka dengan siapa saja. Mungkin kini kita hanya bisa saling mencintai dalam diam dan keheningan. Tapi aku menikmati kehadiranmu saat ini layaknya sahabat, meski aku harus mencintaimu dalam diamku. Cerpen Karangan Novia Fernanda Facebook Novia Sepersial Fernanda Cerpen Mencintaimu Dalam Diam merupakan cerita pendek karangan Novia Fernanda, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Senyum Air Surga Part 2 Oleh Luthviyah Choirotul Muhimmah Tibalah hari perpisahan kelas XII. Saat itu Eva dan ibunya bertemu dengan Tante Mirna. Mereka berbicara dengan akrab. Dan semudah itu mereka menjadi dekat. Rania yang melihat hal itu Rahasia Terbesarku Adalah Mencintaimu Oleh Riska Yunita Hari ini kutumpahkan senyumanku kepada tuhan dan mentari. Rasa bersyukur atas pagi yang cerah membuatku melamun, mengenang dan bersedih. Kenangan 2 tahun yang lalu masih kental di fikiranku. Tentang Ingat Dirimu Oleh Nanang Andrianto Setiap kali menulis tentang diriku, selalu aku memumlainya dengan segala perumpamaan, seperti nama tokohnya, tempat bahkan hal-hal lain yang terjadi sengaja aku buat berbeda. Tentunya aku tidak ingin orang Bird Love Oleh Firstya Reta Suara mobil menderu di pagi hari. Memang ini terlalu cepat, namum orangtuaku meminta untuk cepat pulang ke Bandung setelah lulus SMA. Jadi hari ini, aku berniat untuk pulang. Tapi You’ll Never Know Oleh Luvila Al Fitra Matahari mulai memunculkan sinarnya di ufuk timur bumi, tanda hari kini sudah pagi. Ayam-ayam berkokok serentak membangunkan orang orang yang masih terlelap dalam tidur mereka. Carla terbangun dari tidur “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?" Cerpen Karangan TariKategori Cerpen Cinta Dalam Hati Terpendam, Cerpen Cinta Pertama Lolos moderasi pada 10 April 2019 Aku sita cewek, nama panggilan, aku punya teman kecil yang sangat banyak dan yang paling spesial hando cowok. Kami berteman dari kecil, kami sekolah tk, sd, smp, sma. Dia sempat sekolah di surabaya dan kelas 2 dia pindah di smaku juga. Cerita ini dimulai saat aku mulai smp, gak tau kenapa lama-lama aku mulai menyukai temanku itu. Aku suka dia karena dia itu pendiam, cuek dan klemar klemer pokoknya cool deh menurutku walaupun menurut teman-temanku enggak. Aku selalu satu kelas sama dia, aku sangat bahagia tapi aku juga bingung musti memulai dari mana. Setiap hari bertemu aku selalu menutupi perasaanku dengan biasa saja padahal di hatiku perasaanku berkecamuk gak karuan, mau gimana lagi ini cinta pertamaku jujur aku malu dan bingung kalau musti ngomong suka duluan. Pas lulus smp aku gak pernah dengar kabar dari hando, aku gak tau dia lanjutin sma dimana. Terus aku di kasih info sama temenku kalau hando sekolah di surabaya, saat itu perasaanku hancur, sedih campur-campur tapi apa daya aku bisa apa. Aku mau susul itu gak mungkin, aku mau nangis atau teriak-teriak malah bikin malu diri sendiri. Satu tahun sudah aku di sma, pagi itu aku siap-siap ke sekolah dengan semangatnya. Gak tau kenapa seperti ada pertanda dari semalem aku sudah gak bisa tidur karena pengen ke sekolah. Pas aku mau naik angkot kendaraanku saat pergi ke sekolah di dalam aku sudah melihat pangeran cinta pertamaku di dalam. Dia senyum kepadaku dan dengan sumringah aku membalasnya. Dalam hatiku oh my god itu hando jujur mau aku peluk sebagai tanda aku kangen tapi itu gak mungkin aku lakuin. Mulai hari itu hando sekolah di smaku. Tapi justru kedekatanku sama hando mulai goyah. Kami sering berselisih paham dan tak jarang kami saling diam. Jangankan mau ungkapkan perasaan berbicara saja aku mulai jarang. Aku makin jauh sama dia mungkin bisa dibilang jauh sekali, tapi dalam jauhku itu aku masih selalu memperhatikan dia. Aku gak tau dia begitu atau gak ke aku tapi aku gak peduli dan cuma satu peganganku aku masih memiliki perasaan ke hando. Tahun-tahun berganti aku sudah berusaha move on dari perasaan ini tapi sejauh yang aku bisa aku selalu gak bisa. Akhirnya kamipun lulus sma dan aku merantau sedangkan aku gak tau hando kemana. Saat kami ketemu pas lebaran aku beberapa kali bertemu dan perasaan itu masih ada. Tapi apa daya aku gak berani ungkapkan perasaan ini dan aku gak tau hando punya perasaan ke aku atau tidak. Miss u hando cinta pertamaku yang gak jadi pacar pertamaku. Cerpen Karangan Tari Blog / Facebook Wel geduel bleh Cerpen Cinta Dalam Diam merupakan cerita pendek karangan Tari, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Mengagumimu Oleh Lusiana Pagi yang cerah, begitu indah. Matahari terbit dengan kehangatannya. Terlihat seorang gadis berjalan dengan santainya. Ia adalah Uffi. Uffi adalah seorang gadis SMP. Ia hendak berangkat sekolah dengan penuh Julita Oleh Nomasdedo Dipagi hari, aku ditemani oleh secangkir kopi mocacino. Pandanganku terpaku pada sudut jendela kamarku yang terlihat oleh cahaya matahari pagi, dan diselimuti hawa dingin yang terasa sampai dalam hati. Evening Momment Oleh Nebula Salnia Wajahnya seram, anak-anak akan lari tunggang langgang jika kebetulan lewat di dekatnya. Wajah datar nya sangat mengintimidasi. Kulitnya sawo matang, rambut botak, badan tegap berisi. Dia adalah satpam kompleks Cinta Dalam Hati Oleh Anisa Puspawati “Alika Maharani” itu namaku. Aku baru duduk di kelas XII SMA. Aku mengagumi seseorang, dia adalah teman sekelasku di kelas X dulu, namanya “Faiz”. Orangnya keren, ganteng, tapi sedikit Pengagum Misterius Oleh Yuni Maulina Embun masih menempel di dedaunan, mentari pagi mulai menampakkan dirinya. Seperti biasa, Dinda menuju halte bus yang tak seberapa jauh dari rumahnya. Untuk menuju halte bus, Dinda harus menempuh “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?" Cinta Dalam Diam merupakan sebuah novel romance yang berpadu dengan religi. Resensi novel Cinta Dalam Diam ini akan memberikan gambaran garis besar cerita, unsur-unsur cerita, kelebihan hingga kekurangan, dan juga pesan moralnya. Bagi kamu yang belum pernah baca novel ini, yuk baca dulu resensi ini. Kamu akan tahu apa saja isi cerita dari novel ini secara lengkap. Resensi Novel Cinta Dalam Diam Lengkap Berikut ini adalah identitas, sinopsis, kelebihan, kekurangan hingga pesan moral novel Cinta Dalam Diam. 1. Identitas Novel Cinta Dalam Diam Judul NovelCinta Dalam DiamPenulisShineeminkaJumlah halaman356Ukuran buku14 cm × 20,5 cmPenerbitBintang MediaKategoriNovel Romance ReligiTahun Terbit2017 2. Sinopsis Novel Cinta Dalam Diam Kisah Cinta Dalam Diam bermula dengan sebuah perjodohan antara Zahra dengan Ali. Alasan mereka dijodohkan adalah kedua ibu mereka merupakan teman dekat. Zahra merupakan mahasiswi jurusan kedokteran semester awal. Dia adalah seorang perempuan yang sedang belajar hijrah setelah membaca cerita Ali dan Fatimatuzzahra. Ali adalah seorang dokter lulusan salah satu universitas di Malaysia. Dia juga merupakan dosen di universitas yang Zahra tempuh. Zahra tetap menerima perjodohan itu, walaupun dia belum siap. Zahra ingin menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya. Kemungkinan besar, Ali juga begitu. Akhirnya mereka menikah. Pada malam pertama pernikahan mereka, wajah Ali seketika berubah saat melihat Ayana, adik angkat ibu Zahra. Kemudian, ketika Zahra sedang di kamar mandi, dengan suara cukup keras Ali menelpon Danang, sahabat Ali. Ucapan Ali yang terdengar oleh Zahra membuat hatinya sedikit tergores. Ali mengatakan bahwa dia telah salah mengira. Ayana adalah orang yang selama ini ada di dalam doanya, bukan Zahra yang notabenya telah dia nikahi. Zahra dan Ayana memang memiliki wajah yang mirip. Bedanya, Zahra memiliki lesung di pipinya. Tidak dengan Ayana yang tidak memiliki lesung. Ali pernah mencintai seseorang dalam diam pada saat dia berkuliah di Turki. Ali terus-terusan mencari perempuan tersebut. Hingga pada saatnya ibu Ali menunjukkan sebuah foto yang mengejutkannya. Foto yang ditunjukkan oleh ibu Ali adalah foto Zahra. Akan tetapi, karena kemiripan yang mereka miliki, Ali mengira perempuan itu adalah Ayana. Zahra pun menangis di dalam kamar mandi. Walaupun pernikahan ini adalah sebuah perjodohan, tetapi Zahra sudah berusaha untuk menerima Ali. Hatinya sudah mulai kagum dan berdebar saat melihat Ali. Zahra sudah berniat untuk mencintai suaminya, Ali. Setelah itu, Ali pamit untuk pulang ke rumahnya. Sesuatu miliknya tertinggal, kata Ali. Namun, kenyataannya Ali pergi menemui Danang. Danang sebagai sahabat menasehati sahabatnya untuk tetap berpikir jernih, sadar bahwa dia sudah menikahi Zahra. Ali pulang setelah mendapat nasehat dari Danang. Dia mencoba untuk menerima keadaan. Berjalan enam bulan pernikahan Zahra dan Ali, perjalanan mereka tidak semulua itu. Ayana datang ke dalam kehidupan mereka. Kembalinya Ayana membuat iman Ali sedikit goyah. Ali tidak ingin melepaskan Zahra. Dia sudah nyaman bersama dengannya. Akan tetapi, Ali masih mencintai Ayana, cinta pertamanya. Perlahan tapi pasti, Ali benar-benar nekat. Dia menjalin hubungan dengan Ayana, tanpa sepengetahuan Zahra, istrinya. Ali sering melewatkan kesempatan yang bisa dia habiskan bersama Zahra. Sikap Ali yang berubah membuat Zahra mengerti bahwa telah terjadi sesuatu di bingung. Setega itukah tantenya merusak rumah tangga yang Zahra usahakan untuk terus bertahan. Seorang hafidz yang paham agama malah menyakiti hati istri sah seseorang. Tiada hari tanpa tangis. Zahra lelah memendam semua ini sendiri. Akan tetapi, dia selalu ingat agama. Dia tidak ingin berbuat dosa dengan tidak memperlakukan suaminya dengan baik. Ali benar-benar kalut. Di satu tempat di hatinya, dia tidak ingin menyakiti Zahra terus-menerus. Ali juga tidak ingin terus berbuat dosa. Dia pun pergi mendatangi ibunya untuk meminta saran darinya. Setelah menceritakan semuanya kepada sang ibu, Ali sedikit merasa lega telah membagi masalah besarnya. Ibu Ali terkejut dengan kenyataan ini. Pikiran dan hati seorang ibu sedang dipertaruhkan sekarang. Ibu Ali memutuskan untuk berbicara dengan Zahra. Dia meminta Zahra mengikhlaskan Ali. Hati Zahra tentu hancur. Akan tetapi, dia mencoba berpikir jernih. Zahra pun mau mengikhlaskan Ali dengan syarat Ali harus menyetujui bercerai dengan Zahra. Namun, Ali tidak mau. Ibu Ali yang sangat menyayangi Zahra, meminta Ali untuk mengambil keputusan dengan tegas. Dia tidak ingin Zahra tersakiti terus-menerus. Zahra menangis. Di kamar mandi dia luapkan semua isi hatinya. Hingga Ali datang dan melihat banyak darah di sana. Zahra dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan keguguran. Ali sangat menyesal mendengar hal itu. Zahra sadar dan Ali langsung meminta maaf kepada Zahra tanpa memberitahukan bahwa dia telah mengalami keguguran. Pada akhirnya, Zahra tahu bahwa dia keguguran karena Ayana mengatakannya. Hatinya benar-benar telah dibuat hancur berkali-kali. Ditambah dengan kenyataan pahit itu dia dengar dari orang yang sangat dia benci. Zahra dengan tegas meminta bercerai. Ali sempat memohon kepada Zahra, namun dia tetapi menolaknya. Perceraian adalah jalan terbaik. Mereka pun berpisah dan Zahra pulang ke rumah orang tuanya. Tak lupa dia mengembalikan cincin pernikahan mereka yang sebelumnya dia berikan kepada ibu Ali. Setelah lama menjalani hidup masing-masing, Ali menjemput Zahra berniat rujuk. Zahra tidak bisa bohong bahwa cintanya masih ada untuk Ali. Ali jatuh sakit dan Zahra merawatnya di rumah sakit. Tiba-tiba Ayana datang dan meminta pertanggungjawaban atas anak Ali yang dikandungnya. Zahra terkejut dan pergi meninggalkan mereka. Ali pun koma dan Zahra kembali dengan terus berdoa untuk kesembuhan Ali. Kebenaran pun terbukti. Anak yang dikandung Ayana bukanlah anak Ali. Secara ajaib, mata Ali terbuka. Ali pun kembali bersama Zahra. Singkatnya, Ayana menikah dengan Dylan, ayah dari anak yang dikandungnya. Tahun demi tahun berlalu. Ali dan Zahra masih sabar menanti anak mereka. Hingga setelah tujuh tahun pernikahan, Zahra dikaruniai seorang anak laki-laki. Mereka pun hidup layaknya sepasang suami-istri yang berkeluarga. 3. Kelebihan Novel Cinta Dalam Diam Novel Cinta Dalam Diam menyelipkan ilmu agama di alur ceritanya. Banyak ajaran-ajaran agama yang bisa diambil pembaca dengan bahasa yang mudah dipahami. Novel ini juga mengajarkan sikap kedewasaan saat seseorang telah menikah. Pernikahan yang mewajibkan seseorang untuk hidup lebih dewasa. 4. Kekurangan Novel Cinta Dalam Diam Kekurangan novel ini adalah masih ditemukannya penulisan kata yang salah. Konflik dalam cerita juga terbilang sangat drama. Alur ceritanya cukup banyak digunakan dan mudah ditebak. 5. Unsur Intrinsik Novel Cinta Dalam Diam Resensi novel Cinta Dalam Diam juga mencakup unsur intrinsiknya. Berikut unsur-unsur intrinsik tersebut. Tema Cinta Dalam Diam mengusung tema percintaan yang didasari oleh sebuah perjodohan yang dilakukan orang tua. Alur Novel ini menggunakan alur campuran, yaitu alur maju dan alur mundur. Tokoh ZahraAliAyanaIbu ZahraIbu AliDanangDylan Latar Waktu Cinta Dalam Diam berlatar pagi, siang, sore, hingga malam hari. Latar Tempat Beberapa tempat dalam cerita yaitu rumah Ali, rumah Zahra, kampus Zahra, rumah sakit, masjid, kantor, Malang, Jakarta, hingga Turki. Latar Suasana Latar suasana dalam cerita ini beragam. Sedih, bahagia, menegangkan hingga mengharukan. Sudut Pandang Novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga atau serba tahu. Amanat Dalam novel Cinta Dalam Diam, hikmah atau pelajaran yang bisa kita ambil adalah jodoh tidak akan ke mana-mana. Jika takdir kita adalah dia, maka Allah akan menjaganya. Selalu berada di jalan yang benar. Karena sesungguhnya jalan yang salah pasti membuatmu tersesat dan jauh dari Tuhan. 6. Unsur Ekstrinsik Novel Cinta Dalam Diam Berikut unsur-unsur ekstrinsik Cinta Dalam Diam. Nilai Religius Nilai religius dalam novel ini adalah manusia yang harus selalu melibatkan Tuhan dalam segala sesuatunya. Entah itu kegiatan sehari-hari, pengambilan keputusan, hingga sebuah penyesalan. Dalam segala hal harus selalu ingat kepada Tuhan. Nilai Moral Cinta Dalam Diam mengajarkan kita untuk selalu jujur kepada pasangan. Teguh hati saat menghadapi sebuah masalah, walaupun masalah besar sekalipun. Nilai Sosial Novel Cinta dalam Diam menyiratkan bahwa sebagai seorang manusia harus tetap berbuat baik kepada orang lain meskipun orang lain berbuat jahat. Psikologi Pengarang Psikologi pengarang novel Cinta Dalam Diam menyampaikan katakter tokoh dengan sangat detail. Dapat diketahui bahwa pengarang mempunyai psikologis yang dapat memahami setiap karakter orang di sekitarnya sehingga dapat menciptakan tokoh dengan berbagai karakter. 7. Pesan Moral Novel Cinta Dalam Diam Pesan moral yang berusaha disampaikan di sini adalah selalu berbuat dan berjalan di kebenaran, selalu percaya dengan kehadiran Sang Pencipta. Lindungan dirinya adalah nyata bagi orang yang berada di jalannya. Jangan takut dan jangan lupa berdoa. Kekuasaan Tuhan itu nyata adanya. Akhir Kata Resensi novel Cinta Dalam Diam ini berusaha mengupas tuntas apa yang ada dalam isi novel cinta dalam diam. Semoga bermanfaat khususnya bagi kamu yang merasa penasaran dengan cerita dalam novel ini. Jangan lupa bagikan artikel ini ke media sosial kamu agar makin banyak orang tahu tentang cerita ini secara lengkap.

cerita pendek cinta dalam diam